Jika seseorang melihat suatu
keindahan atau seni sehingga membuat jiwanya melayang dan bahagia, maka secara
otomatis pupil matanya membesar, seperti yang sering digambarkan dalam komik
kartun Jepang.
Pupil mata suatu tokoh komik akan membesar ketika dalam gejolak jiwa yang terlampau bahagia, takut atau jika ada suatu hal yang membuatnya merasa terkejut akan suatu visualisasi yang unik dari biasanya. Begitu juga dengan manusia. Keunikan aktivitas pupil mata manusia ciptaan Tuhan YME tersebut dikarenakan otak menerima respon yang berbeda dari biasanya.
Pupil mata suatu tokoh komik akan membesar ketika dalam gejolak jiwa yang terlampau bahagia, takut atau jika ada suatu hal yang membuatnya merasa terkejut akan suatu visualisasi yang unik dari biasanya. Begitu juga dengan manusia. Keunikan aktivitas pupil mata manusia ciptaan Tuhan YME tersebut dikarenakan otak menerima respon yang berbeda dari biasanya.
Kini saya akan menjelaskan analogi
suatu aktivitas pupil mata tersebut menurut pandangan saya. Selain karena
melihat suatu visualisasi yang unik atau karena keterkejutan yang luar biasa,
membesarnya pupil mata juga dapat terjadi jika seseorang berada dalam suatu
ruangan gelap dalam waktu yang cukup lama. Hal tersebut disebabkan karena
secara otomatis, lagi lagi secara otomatis, pupil mata bertugas mencari cahaya
dalam kegelapan. Sedangkan ketika keluar dari tempat gelap menuju ke tempat
yang terang maka perlahan pupil mata kembali menyesuaikan pada keadaan normal
atau mengecil, dan secara otomatis pula, lagi lagi secara otomatis, kita
mengecilkan dan menutup kelopak mata kita karena pupil mata menyesuaikan dengan
intensitas cahaya yang jauh berbeda dengan yang ada dalam ruangan gelap.
Jadi intinya, suatu keindahan relative secara visualisasi atau suatu
keterkejutan yang membuat jiwa seseorang melonjak dapat dianalogikan seperti
cahaya dalam kegelapan. (AE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar