- Pada tahun pertama Harry Potter masuk Hogwarts, dia dihadapkan pada 2 pilihan berat. Antara Gryffindor dan Slytherin. Jika ia memilih Slytherin, ia akan menjadi orang yang hebat dan masa depannya terjamin, namun ia akan memusuhi sahabat2nya. Tapi hidup adalah pilihan, ia mengikuti kata hatinya. Ia berhasil meyakinkan topi diatas kepalanya untuk pilihannya pada Gryffindor, tempat dimana ia menemukan sahabat-sahabat nya dan orang-orang yang ia sayangi. Sebuah tempat yang memberinya arti cinta, kasih sayang, dan persahabatan, yang mungkin tak ia dapatkan di Slytherin. :)
- Kalau saja Edmund Pevensie menjadi pengikut "Ratu Putih", mungkin ia dapat dianggap sebagai pengkhianat oleh saudara kandungnya sendiri. Lebih buruk dari itu, ia bahkan akan terlibat dalam kasus pengrusakan Narnia. Tapi ia mengikuti kata hatinya. Tidak berfokus pada kemewahan dan tetap berjuang bersama saudaranya dalam menyelamatkan Narnia :)
- Conan Edogawa bisa saja masuk dalam kelompok jubah hitam kalau ia sangat menginginkan kekuasaan dan kekayaan. Tapi ia tetap berpegang teguh pada kebenaran. Ia tahu jika ia bergabung dengan kelompok jubah hitam, ia akan berpihak pada yang berkhianat. Tapi ia memilih hatinya :)
Hidup adalah pilihan. Ikuti kata hatimu dan temui kebahagiaan. Tidak semua kemewahan terdapat kebahagiaan.
Jangan engkau sesali setiap kesempatan yg belum engkau raih, tapi jadikan itu dan syukuri sebagai hal lain yang akan engkau temukan titik emasnya.
Karena di setiap pilihan, pasti ada makna dan kebahagiaan tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar